Tugas Resume Ilmu Komunikasi 5

Nama : Ardi Rizqur Rohman 

Nim : 1940310030

Mata Kuliah : Ilmu Komunikasi 

Kelas : MD A 3 

 - Metode-metode dan model yang dikembangkan dalam ilmu komunikasi sebenarnya berasal dari sejumlah perspektif dan teori di luar khazanah disiplin komunikasi. Ada pendekatan struktural-fungsional yang diilhami ilmu sosiologi, teori sistem dan informasi dari matematika, perspektif mekanistis dari fisika, perspektif psikologis dari psikologi sosial, dan lain-lain. Proses ini merupakan hasil pengembangan ilmu komunikasi dari komponen filsafat epistemologi.

-  Model biasa dibangun agar membantu proses identifikasi, penggambaran atau kategorisasi komponen-komponen yang relevan dari suatu proses. Sebuah model dapat dikatakan sempurna, jika ia mampu memperlihatkan semua aspek yang mendukung terjadinya suatu proses. Misalnya, dapat menunjukkan keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam suatu proses, dan keberadaannya dapat ditunjukkan secara nyata.

Definisi dan Manfaat

Model secara sederhana bisa dipahami sebagai representasi suatu fenomena, baik nyata maupun abstrak dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Sebagai suatu gambaran yang sistematis. sebuah model bisa menunjukkan berbagai aspek dari suatu proses. Model komunikasi merupakan alat untuk menjelaskan atau untuk mempermudah penjelasan komunikasi.

Pada dasarnya model komunikasi juga mempunyai sifat dan fungsi untuk menjelaskan suatu fenomena yang diamati. Terkadang ada beberapa model yang tampak bertentangan, misalnya model S-R (stimulus-respons) dan model interaksional. Kondisi i disebabkan karena adanya paradigma yang berbeda itu, sehingga ilmuwan sosial yang berpandangan objektif/positivistik menganggap bahwa ada keteraturan dalam perilaku manusia (manusia cenderung dianggap pasif), seperti perilaku alam, tidak jarang menggunakan model matematik, misalnya dalam bentuk hipotesis yang harus diuji melalui perhitungan statistik.

Sedangkan di sisi lain ilmuwan sosial berpandangan subyektif/interpretif/ fenomenologis, yang menganggap bahwa manusia aktif, biasanya lebih banyak menggunakan model verbal. Akan tetapi, untuk menjelaskan fenomena komunikasi secara umum atau mendasar, kedua kubu tersebut sama-sama sering menggunakan model diagramatik, sebagai salah satu versi dari model simbolik. Hanya saja, penggunaan model diagramatik juga memang lebih lazim di kalangan ilmuwan positivis daripada dikalangan ilmuwan fenomenologis, seperti yang tampak pada model-model komunikasi yang bersifat linear.

Komentar